Karl Landsteiner lahir pada 14 Juni 1868 di Baden bei Wien, dekat Wina, Austria-Hungaria. ayahnya bernama Leopold (1818-1875), seorang jurnalis Wina terkenal yang merupakan editor-in-chief dari Die Presse, meninggal pada usia 56 tahun saat Karl berusia 6 tahun. Hal ini menyebabkan hubungan erat antara Landsteiner dan ibunya, Fanny (née Hess; 1837-1908). Landsteiner menikah dengan Helen Wlasto pada 1916. Sebelum menikah, dia adalah anak seorang hakim yang juga bekas wartawan terkenal. Dia mendapat pendidikan dalam bidang pengobatan di Universitas of Vienna. Minatnya terhadap pengobatan sudah dirasakannya sejak sekolah. Hingga tahun 1891, dia menerbitkan kertas kajiannya mengenai pengaruh diet terhadap komposisi darah. Untuk mendalami pengetahuannya dalam bidang kimia, Lansteiner melanjutkan pelajarannya di Zurich dan juga di Munich selama lima tahun. Karl Landsteiner meninggal pada 26 Juni 1943 (umur 75) di New York City setelah diserang penyakit jantung.
Setelah lulus dengan ujian Matura dari sebuah sekolah menengah Wina, ia mengambil studi kedokteran di University of Vienna dan menulis tesis doktornya pada tahun 1891. Saat masih mahasiswa ia menerbitkan sebuah esai tentang pengaruh diet pada komposisi darah. Dari 1891-1893, Landsteiner belajar kimia di Würzburg dalam bimbingan Hermann Emil Fischer, di München bawah Eugen Bamberger dan di Zürich bawah Arthur Rudolf Hantzsch. Prof. Landsteiner harus menanggung kesulitan terus-menerus di Eropa sampai ia diundang untuk menerima posisi di Rockefeller Institute di Amerika Serikat, di mana ia bisa melakukan penelitian ilmiah. Setelah kembali ke Wina ia menjadi asisten Max von Gruber di Institut Higienis. Dalam studinya ia berkonsentrasi pada mekanisme kekebalan dan sifat antibodi. Dari November 1897-1908 Landsteiner adalah asisten di lembaga patologis-anatomis dari University of Vienna di bawah Anton Weichselbaum, di mana ia menerbitkan 75 makalah yang berurusan dengan isu-isu dalam serologi, bakteriologi, virologi dan anatomi patologis. Selain itu ia melakukan 3.600 otopsi dalam sepuluh tahun. Weichselbaum adalah guru Landsteiner untuk kualifikasi kuliah postdoctoral-nya pada tahun 1903. Dari 1908-1920 Landsteiner adalah prosector di Wilhelminenspital di Wina dan pada tahun 1911 ia dilantik sebagai profesor anatomi patologis.
Selama waktu itu ia menemukan - dalam kerjasama dengan Erwin Popper - karakter menular dari Poliomyelitis dan terisolasi virus polio. Dalam pengakuan penemuan inovatif ini, yang terbukti menjadi dasar untuk memerangi polio, ia secara anumerta dilantik ke dalam Hall of Fame Polio di Warm Springs, Georgia, yang didedikasikan pada Januari 1958. Pada tahun 1900 Karl Landsteiner menemukan bahwa darah dua orang dalam kontak menggumpal, dan pada tahun 1901 ia menemukan bahwa efek ini disebabkan oleh kontak darah dengan serum darah. Akibatnya ia berhasil mengidentifikasi tiga golongan darah A, B dan O, yang ia sebut C, darah manusia. Landsteiner juga menemukan bahwa transfusi darah antara orang-orang dengan golongan darah yang sama tidak menyebabkan kerusakan sel-sel darah. Berdasarkan temuannya, pada tahun 1907 transfusi darah pertama berhasil dilakukan oleh Reuben Ottenberg di Rumah Sakit Mount Sinai di New York. Karl Landsteiner menemukan sistem golongan darah resus pada tahun 1939. Golongan darah berdasarkan sistem resus adalah penggolongan darah yang terinspirasi dari primata Rhesus macaque (Macaca mulatta). Hewan primata ini juga dikenal sebagai kera India. Dalam penelitiannya, Karl Landsteiner dibantu oleh A.S. Weiner.
Sistem penggolongan darah ini didasarkan atas ada atau tidaknya aglutinogen (senyawa yang menjadi faktor penggumpalan darah) resus di dalam darah. Pada sistem resus (rh) apabila orang tersebut memiliki aglutinogen resus maka orang tersebut termasuk dalam golongan resus positif (rh+). Namun apabila orang tersebut tidak memiliki aglutinogen resus, maka orang tersebut termasuk dalam golongan resus negatif (rh-). Sistem penggolongan darah ini berguna untuk membantu transfusi darah. Jika dilakukan transfusi darah dari orang yang bergolongan darah resus positif kepada orang yang bergolongan darah resus negatif, maka akan terjadi rangsangan untuk pembentukan antibodi Rh. Bila resipien mendapatkan transfusi darah lagi dengan golongan resus positif, maka akan terjadi hemaglutinasi (penggumpalan darah) yang berakibat pada kematian.
0 Response to "Karl Landsteiner - Penemu Golongan Darah"
Posting Komentar